Tuesday, March 22, 2011

I Capture the Sun :)

You see the sun everyday, every morning and so am I. I doesn't like the sun that much as you think i would, actually. I don't like when weather feel hot. I really doesn't like it! Really! But i still think that sun is amazing. It shines every day. And I like the beautiful-blue-sky whenever the sun there. See, the color of sky is gray, black when sun isn't there, when the sun hide because of rain pour. So, i like the sun who always gives a nice color to the sky.

And sunflower, i like sunflower. I posted here before, what is this flower mean: Floriography . This flower meaning really touch me. And I started like this flower. Its all because of the sun, sunflower and the other flower can bloom. Sun is our energy. Think about it, sun really helps us a lot.

Eventhough there's something i don't like about the sun, I always thankful that our world has the sun. This is it the pictures of the sun. I Capture you, My Sun! :)

Sun is shining in my town



That Trees Like Sun Very Much



See You Tomorrow Morning

Selengkapnya...

Monday, March 21, 2011

What Color are You?

Ekh =,=
Pertanyaan macam apa itu! bleh =3=
Ada kan? Pertanyaan yang kamu bingung jawabannya apa? Nah ini bagiku. Ini untukku.

" Warna apa yang kamu suka?"

Kalo kamu bertanya padaku, aku sebenarnya juga bertanya itu pada diri aku sendiri. Mereka sering menceritakan warna yang mereka suka, dan bilang " ini warna aku banget!"
Aku juga pengen bilang kayak gitu, " Aku suka warna ini! Ini warna aku banget!"

Dan aku mencari jawaban akan itu..




Akhir akhir ini ibu aku suka beli apa apa warna merah untukku. Sebenernya aku nggak terlalu ribet soal warna, jadi ibu aku beli apa saja yang baginya cocok untukku. Tidak memperhatikan warnanya. Dan karena itu, pernah aku memutuskan merah adalah warnaku. Tapi aku berhenti berpikir seperti itu.
Merah bukan karakterku. Aku tidak seberani merah.

Pernah juga aku berpikir biru adalah warnaku. Tapi tidak, biru bukan warnaku. Aku tidak selembut biru. Tidak seperti biru yang selalu memberikan ketenangan. Mungkin putih warnaku? Selintas terpikir. Ah, tapi tidak. Aku tidak cocok dengan putih. Aku tidak sebersih putih :)

Lalu apa warnaku? Hitam? warna yang begitu gelap. Dark color. Warna yang dulu aku pernah berpikir bahwa warna itu warna yang keren. Cool.
Hitam yang lebih banyak diam.
Menyimpan semua dalam dalam.

Setelah banyak berpikir aku menemukannya. Warna yang aku sukai. Warna yang mencerminkan aku.

Aku suka biru seperti warna langit yang biru
Aku suka putih seperti warna awan yang putih
Aku suka merah, merah darah yang mengalir di tubuhku
Aku suka hijau, hijau dedaunan
Aku suka oranye, warna langit di senja hari
Aku suka kuning, seperti warna matahari yang kugambar dulu
Aku suka hitam, karena langit malam yang hitam ada bulan dan bintang

Dan..
Aku suka banyak warna!
Aku suka semua warna!
Seperti pelangi, indah karena banyak warna
Dan begitu pula hidupku. Akan indah karena banyak warna! :)

Selengkapnya...

What I Saw Today

Aku suka memperhatikan sesuatu. Entah itu apa saja. Orang atau pun pemandangan. Dan aku bersyukur bisa melihat :D
Dan hari ini aku menemukan hal hal menarik ketika berada di angkot. Aku menempati tempat paling pojok, the best view tuh, dengan leluasa aku bisa mengincar mangsa, haha :D
Dan inilah yang aku lihat hari ini:

1. Angkot yang salah minum obat!
Tau kan? Yang diatas angkot biasanya ada nomor trayek angkotnya. Yang aku buletin ini:


Nah angkot yang aku lihat ini beda dari yang lainnya! Bukan nomor trayeknya yang tertulis di situ. Tapi malah: " Salah Obat". What the..?

2. Lah Senyum Senyum Sendiri?
Ah pemuda yang mengendarai motor ini sepertinya mendapat sms yang membuatnya begitu bahagia. Sambil mengendarai motor, tangan kirinya memegang hape. Senyum senyum gitu, baca terus ngetik ngetik sms. Berulang kali pandangannya beralih dari hp ke jalan, hape ke jalan, hape ke jalan. Angguk angguk, angguk angguk, haha :D
Hati hati jalur Cibinong berkelok kelok, bahaya tuh! Waduh!

3. Selalu di depan! *ngotot*
Ketika lagi merhatiin orang yang senyum senyum sendiri itu, sebuah motor menyalip. Ngiuung! Nafsu banget dah nyalipnya! Ketika lagi melototin tuh pengendara motor yang menyalip. Aku menemukan sebuah stiker tertempel di motornya. Aaaaah! Tau sekarang apa motifnya! Stiker itu bertuliskan:

Yang tampan
Yang di depan

Wkwkwkwkwk XD! Haha pastilah si pemilik motor itu orang yang narsis! Nggak heran tuh motor maunya nyalip aja! Wkwkwkwk, peace ah~
Selengkapnya...

Tuesday, March 15, 2011

Parting :')

Look at the rainbow if it make you strong
Look at the sunshine if it can make you wipe away that tears
Throw our sadness, good bye is not the end
Good bye is not the end
So I say it loudly " See you my friend"
Selengkapnya...

Saturday, March 5, 2011

Fosil Manusia Purba

Fosil- Fosil Manusia Purba (Homo Erectus) & Lokasi Penemuannya:

Di Indonesia:

1. Meganthropus palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa

Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941. Yaitu manusia purba paling primitif(tua), ditemukan oleh G.H.R. Von Koeningswald di daerah Sangiran pada lapisan pleistosen bawah(lapisan pucangan) pada tahun 1936 dan 1941. Hasil temuan fosil tersebut berupa tulang bagian bawah dan atas. Fosil yang serupa juga ditemukan Marks dilapisan Kabuh(pleistosen tengah) pada tahun 1952. Berdasarkan penelitian tulang rahang atas dan tulang rahang bawah, makanan Meganthropus Palaeojavanicus adalah tumbuh-tumbuhan. Karena makanannya tanpa melalui proses pemasakan, maka gigi rahangnya besar dan kuat. Meganthopus diperkirakan hidup pada 2-1 juta tahun yang lalu. Sesuai Dengan arti namanya, manusia purba besar dan tertua di Pulau Jawa.

2. Pithecanthropus mojokertensis
Pada tahun 1936, telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia purba oleh Weidenreich didesa Jetis, Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberi nama Pithecanthropus robustus, sedang Von Koeningswald menyebutnya Pithecanthropus mojokertensis.

3. Pithecanthropus soloensis
G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934 mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan pertama di Ngandong(Blora) adalah fosil Pithecanthropus soloensisi Sangiran yang diperkirakan hidup pada900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina. artinya manusia kera dari Solo, kemudian ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan hidup pada 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina.

4. Pithecanthropus erectus

Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.

5. Homo wajakensis

Fosil manusia purba dari genus homo yang berasal dari kala Pleistosen di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat daerah Campurdarat, Tulungagung. Fosil ini ditemukan oleh Van Rietschoten pada tahun 1889 dan diselidiki pertama kali oleh Dubois. Fosil yang ditemukan terdiri atas tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruasleher.

Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
a. Muka datar dan lebar,
b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan
pipinya menonjol ke samping.

Dari ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan, manusia Wajak tubuhnya tinggi, isi tengkorak besar, dan sudah menjadi Homo Sapiens. Walaupun demikian
, para ahli sulit menentukan ke dalam ras mana Homo Sapiens ini karena ia memiliki dua ciri yaitu ras Mongoloid dan Austromelanesoid. Mungkin Homo Sapiens ini tidak hidup bersamaan dengan ras-ras yang hidup sekarang. Mungkin pula dari ras Wajak itulah subras Melayu Indonesia berasal dan turut revolusi menjadi ras Austromelanesoid yang sekarang.

Homo Sapiens (ras Wajak) ini mungkin meliputi juga ras-ras yang hidup sekitar 25.0000 -40.000 tahun lampau di Asia Tenggara, seperti manusia Niah di Sarawak dan manusia Tabon di Pulau Palawan (Filipina).

Penemuan fosil manusia Wajak menunjukkan bahwa sekitar 40.000 tahun silam Indonesia sudah didiami oleh Homo Sapiens. Oleh karena rasnya sulit dicocokkan dengan ras-ras pokok yang ada sekarang maka manusia Wajak itu dianggap sebagai ras tersendiri. Manusia Wajak tidak berevolusi dari Pithecanthropus, tetapi mungkin dari tahapan Homo Neanderthropus, yang fosilnya belum ditemukan di Indonesia. Mungkin pula dari Homo Neanderthalensis di tempat lain atau hasil evolusi dari Pithecanthropus Soloensis. Para ahli belum dapat menentukannya. Namun yang pasti, ras Wajak tidak hanya mendiami Indonesia bagian barat, tetapi juga sebagian Indonesia Timur yang fosil-fosilnya belum ditemukan.

Di Luar Indonesia:

1. Ardipithecus ramidus
Ras manusia yang hidup enam juta tahun lalu di kawasan Afar, Ethiopia. 'Ardi', demikian nama yang diberikan oleh para peneliti, dikumpulkan dari berbagai tulang manusia yang ditemukan di wilayah itu selama lima belas tahun terakhir. Manusia ini tingginya 1, 20 meter dan beratnya 50 kilogram. Bentuk tangan, kaki, dan badan menunjukkan bahwa ia merangkak dan memanjat pohon, tapi juga terkadang berjalan di atas kedua kaki.
Dari bentuk rahang, para ilmuwan menyimpulkan cara hidup Ardi tidaklah agresif. Menurut ilmuwan, penemuan ini mengubah teori yang berlaku selama ini mengenai asal usul manusia.

2. Homo antecessor

Hidup sebelum manusia Neanderthals dan Homo Sapiens, diduga datang ke gua-gua Atapurca setelah mengalami migrasi dari Afrika dan melewati Timur Tengah, Italia utara dan kemudian Prancis.


3. Sinanthropus pekinensis
Sinanthropus pekinensis
adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.

4. Manusia Heidelberg
Manusia heidelberg ditemukan di Jerman. Manusia Heidelberg atau Homo heidelbergensis adalah spesies pada genus Homo yang telah punah yang mungkin merupakan nenek moyang langsung Homo neanderthalensis di Eropa. Bukti yang ditemukan mengenai H. heidelbergensis berusia 600.000 hingga 400.000 tahun yang lalu.

Selengkapnya...