Yap, ada apa ini? apa yang sebenarnya terjadi?
Windows Movie Maker (WMM) tidak bisa menyimpan video yang telah kita buat.
Duh duh kebayang nggak sih, udah capek capek buat eh malah nggak bisa disimpen. Masa harus ULANG lagi dari awal? Olala..
Yap, ini juga yang terjadi dengan aku. Agak frustasi tuh tapi tetep berusaha untuk stay cool hehe XD dan alhamdulillah aku dapat mengatasi permasalahan WMM ini tanpa harus MENGULANG dari awal :)
Jadi apa yang aku lakukan?
Pertama, cek dulu apakah benar apa yang ditampilkan WMM itu?
Yang harus kita cek adalah:
1. Lokasi Penyimpanan
2. Memori Penyimpanan
Jangan sampai kita nyimpen di tempat yang memorinya udah nggak sanggup lagi untuk dipenuhi file lagi. Tapi yang biasa terjadi adalah, kita tidak mengalami masalah dengan kedua hal itu. Terus apa dong?
Nah, berdasar dari hasil browsing-an aku, ini emang masalah umum pada WMM. Banyak yang bertanya soal ini dan aku menemukan salah satu solusi yang aku terinspirasi karenanya (Thank you so much :) ) Jadi solusi yang dia berikan adalah memotong bagian bagian videonya menjadi lebih kecil. Nah lho? Duhai.. apa pula maksudnya? Dan kemudian ide itu mengalir~
Note: Maaf nih kalo penjelasan aku berikutnya sulit dipahami. Gomenasai (_ _"
Jadi penyebab tidak bisa di save itu, kalo bukan karena kedua hal di atas, kemungkinan ada bagian video dari gabungan video itu yang menjadi sumber dari tidak bisa di savenya video secara keseluruhan. Bagaimana kita mengetahui video yang menjadi sumber penyebab itu?
Jadi yang aku lakukan adalah video video yang digabung gabung menjadi satu itu aku copy satu video, mulai dari yang awal. Lalu aku paste ke New Project di WMM. Lalu aku save. Kalo bisa disave berarti bukan itu video yang menjadi penyebab. Tapi kalau peringatan yang di atas itu muncul lagi itulah video yang menjadi sumber penyebabnya. Lalu gimana dong?
Nah, kalo aku, yang aku lakukan adalah merubah format video yang menjadi sumber penyebab itu. Tentunya ke format yang bisa diterima WMM. Tadinya WMV aku ubah menjadi AVI. Dan setelah aku melakukan itu dan aku coba save, alhamdulillah bisa :)
Dan untuk memudahkan lagi, lebih baik semua video itu kita ubah formatnya dari format semula. Karena yang menjadi sumber penyebab tidak bisa di save itu, bisa saja tidak hanya satu. Dan itulah yang aku lakukan hingga akhirnya video yang aku buat bisa disave. Memang sih butuh waktu, tetapi aku pikir cara ini lebih simple daripada harus mengulang dari awal :)
-AO-
Selengkapnya...
Thursday, April 21, 2011
Windows Movie Maker's Problem
Cara Menggunakan XMedia Recode 2320
Pertama setelah di download kita akan mendapatkannya dalam bentuk zip
Jadi mesti kita extract dulu. Klik kanan, pilih Extract to XMedia Recode 2230\
Nanti akan muncul tampilan seperti ini:
Setelah selesai proses extractingnya, nanti akan muncul filenya
Oke, kita mulai masuk pada intinya. WOOOOHOOOO! Prepare yourself!
1. Klik folder tadi, nanti kalian akan menemukan XMedia Recorder.
2. Masukkan video yang mau diubah formatnya, klik icon Open File. Pilih File ingin diubah formatnya.
3. Lalu tentukan video yang dimasukkan tadi ingin diubah menjadi format apa. Ada bermacam macam format yang ada. Ayo, tinggal pilih :)
4. Tentukan dimana nanti video yang formatnya sudah berubah akan disimpan. Klik browse -> pilih letak yang diinginkan -> klik OK
5. Nah, persiapan yang kita lakukan sudah selesai. Klik " Add Job"
Apabila tanda plus di add job tidak berwarna hijau berarti video yang akan diubah formatnya belum diaktifkan. Klik video yang akan diubah formatnya.
6. Langkah terakhir, klik encode
7. Dan proses pengubahan format pun dimulai!
-AO-
Selengkapnya...
Wednesday, April 20, 2011
Software Video Converter: XMedia Recode 2.3.2.0
o.0 Bagaimana mengubah format video?
Uwaw! Ribet banget deh kalo mindahin data dari handphone ke komputer untuk diedit tapi ternyata format filenya nggak sesuai dengan software untuk buat video yang kita punya. Contohnya aja aku nih, mau buat film tuh, biasa tugas sekolah, mindahin ke komputer formatnya mp4. Sedangkan software buat videonya itu nggak menerima format mp4. Software videonya Windows Movie Maker (WMM). Iya kan, Windows Movie Maker emang nggak bisa import video yang formatnya mp4. Jadi deh aku berkeliling, browsing mencari software untuk convert video format mp4 itu. Dan ini dia software yang paling baik hati dan mudah digunakan.
Software video converter gratis, free download and free use, gratis menggunakannya juga!
Emang paling baik dah ini software T^T Penyelamat jiwa huuhuu. Thank you, love you so much dah buat yang membuat software ini <3 :) dan yang telah berbagi ilmunya tentang software ini :) Soalnya aku muter browsing dan download, eh ternyata downloadnya sih iya gratis. Pakenya nggak gratis. Nah kalo Xmedia Recode ini nggak kayak gitu. Bener, gratis download dan pakai, terus nggak perlu install install lagi. Oke, oke Silahkan klik di sini untuk mendownload
Artikel Terkait: Cara Menggunakan XMedia Recode 2320
Have Fun!
-AO- Selengkapnya...
Tuesday, April 19, 2011
When I Must Leave
I closed my eyes. Dream. Deep deep and deep. I lost myself.
So, what? I'm alone here. Such a nice pitch black.
This silent is wonderful. Always.
My eyes doesn't see anything. But I can feel this sadness.
Slowly, i make a smile. What else I can do?
When I can't throw this sadness into sparkling tears.
Even I didn't have time to say good bye
I hope that you always smile for me
and everything will be okay without me around
I know that you always strong,
for me who always as weak as the weakest thing
So I think its okay for leaving now
For that reason, i can leave with a single smile
Even deep, I feel this sadness doesn't allow any kind of smile
Everything will be okay
I whisper again and again
to myself
until
I leave..
-AO-
Selengkapnya...
Friday, April 1, 2011
Tabel PDB Tahun 2009
Tabel Produk Domestik Bruto tahun 2009
Tabel Gross Domestic Product 2009
Source: http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD/countries
Selengkapnya...
Laporan Perilaku Konsumen
Contoh laporan perilaku konsumen:
LAPORAN PENGAMATAN PERILAKU KONSUMEN DI WARUNG YANG TERLETAK DI SEBELAH TK
Laporan ini berisi pengamatan mengenai perilaku konsumen di warung yang terletak di sebelah TK. Objek dari laporan ini adalah anak anak TK dan Orangtua atau pengantarnya.
Berdasarkan pengamatan, perilaku konsumen di warung yang terletak di sebelah TK adalah sebagai berikut:
1. Tidak memiliki uang jajan sendiri.
Perbedaan perilaku konsumen anak TK dengan anak yang lebih besar usianya, anak SD kelas 4 misalnya, adalah anak TK belum memiliki uang jajan sendiri. Sehingga jika ingin membeli sesuatu mereka meminta terlebih dahulu pada orangtua mereka. Baru kemudian mereka diberi uang jajan.
2. Uang jajan tidak banyak
Karena anak TK belum memiliki uang jajan sendiri, ketika mereka meminta kepada orangtua mereka, uang jajan yang diberikan tidaklah banyak. Hanya berkisar Rp. 1000 - 3000,- atau bahkan mereka diberi uang pas sesuai dengan harga barang yang ingin dibeli.
3. Membeli sendiri atau ditemani orangtua
Anak anak TK yang ingin membeli jajanan ketika meminta kepada orangtuanya ada yang diberi uangnya dan membeli sendiri. Ada pula yang ketika mengatakan ingin membeli sesuatu, ditemani orangtuanya atau pembantu yang mengantarnya.
4. Jenis makanan dan minuman yang dibeli anak anak
Untuk anak anak yang membeli sendiri jajanannya, ia bebas dalam memilih apa yang ingin dibeli. Kebanyakan anak anak yang membeli sendiri ini membeli permen, yang biasanya tidak diperbolehkan ketika dalam membeli jajanan ditemani orangtua mereka. Sedangkan untuk anak anak yang jajan ditemani orangtua mereka, biasanya jajanan yang dapat mereka beli terbatas dan mengikuti keinginan orangtua mereka. Jenis makanan dan minuman yang biasa dibeli anak yang ditemani orangtua mereka adalah susu dan donat.
5. Terjadi perdebatan
Anak anak yang ditemani orangtua mereka terbatas dalam membeli jajanan yang mereka inginkan. Ketika mereka ingin membeli sesuatu, orangtua mereka yang menentukan boleh atau tidaknya, jadi terkadang terjadi perdebatan antara orangtua dan anak. Pertama, anak akan mengatakan jajanan yang ingin mereka beli, kemudian jika menurut orangtua mereka berkata jangan membeli yang itu, tanggapan si anak ada 2 tipe dan umumnya dan kebanyakan 2 hasil akhir yang berbeda.
Yang pertama adalah yang terus ingin minta dibelikan hingga hasil akhirnya adalah orangtuanya mengalah dan membelikan apa yang diinginkan anak itu. Adapula yang ketika dibilang tidak boleh membeli yang diinginkan itu, si anak menurut dan hasil akhirnya jajanan yang dibeli jajanan anak sesuai yang diinginkan orangtua
6. Orangtua tidak membawa uang banyak
Orangtua yang mengantar, menjemput atau bahkan yang menunggu hingga si anak pulang umumnya tidak membawa uang banyak. Tidak jarang dalam pengamatan saya, saya menemui anak yang ketika meminta uang jajan lagi kepada orangtuanya yang menunggu, orangtuanya mengatakan tidak ada uang lagi. Saya juga menemui anak yang ketika meminta uang kepada orangtuanya yang mengantar dan menjemput, tidak diberi uang.
Karena memang pada umumnya orangtua yang hanya mengantar dan menjemput tidak membawa uang, tidak seperti orangtua yang menunggu. Orangtua yang menunggu pada umumnya membawa uang walau tidak banyak. Alasan para orangtua tidak membawa uang banyak rata rata sama, agar si anak tidak banyak jajan.
7. Terjadi hubungan akrab antara penjual dan pembeli
Hubungan akrab ini terjalin karena hampir setiap hari orangtua dan penjual bertemu. Apalagi orangtua yang mengantar dan menunggu anaknya rata rata adalah ibu ibu, dan penjual warung tersebut adalah seorang ibu juga. Ditambah faktor bahwa ini adalah warung yang terletak di perumahan dan dominan orangtua yang menyekolahkan anak anak di TK tersebut adalah orang perumahan juga, jadi orangtua dan penjual masih bertetangga. Sehingga sangatlah wajar jika hubungan antara penjual dan pembeli sangat akrab.
8. Jenis makanan dan minuman yang dibeli orangtua yang menunggu
Tidak hanya anak anak TK saja yang membeli jajanan di warung tersebut, orangtua yang menunggu juga membelinya. Biasanya jenis makanan yang dibeli adalah gorengan, kue kue, atau makanan yang lebih berat sedikit, mie kuah atau mie goreng. Sedangkan untuk minuman, kebanyakan yang dibeli adalah air putih atau teh.
9. Tempat mengobrol
Selain membeli makanan dan minuman, warung tersebut dijadikan juga sebagai tempat menunggu bagi para orangtua. Lazimnya, apabila sudah berkumpul pastilah ada pembicaraan yang terjadi. Sehingga bagi para konsumen, warung tersebut selain merupakan tempat membeli makan dan minum juga merupakan tempat menunggu dan mengobrol dengan sesama orangtua murid.
Selengkapnya...