Sunday, July 15, 2012

Cerita Rakyat

Ciri- Ciri Cerita Rakyat:
  1. Diturunkan secara turun temurun melalui komunikasi lisan 
  2. Isi cerita biasanya bersifat istanasentris 
  3. Tokoh biasanya berupa dewa atau manusia setengah dewa
  4. Mengisahkan kejadian luar biasa di luar logika 
  5. Latar waktu mengisahkan kejadian pada zaman dahulu kala 
  6. Menggunakan diksi zaman dahulu 
Contoh Cerita Rakyat:
  • Sangkuriang
  • Malin Kundang 
  • Bawang Merah Bawang Putih 
  • Keong Mas 
  • Lutung Kasarung 
  • Timun Mas
Selengkapnya...

Just Let Me Know

Pada akhirnya aku harus bertahan. Lagi.
Mereka bilang kita harus saling percaya. Tapi pada akhirnya "I'm the only one who doesn't know anything"

I'm a little tired of this kind of joke. Am I so unreliable enough to know? Ignore my presence. I'm getting used to this kind of game. Little by little, even though you don't tell me : Somehow I just know it. Selengkapnya...

Friday, June 22, 2012

White Lie

Of course I'm happy. No. I was happy. Because somehow I realize. This is feel like cheating. I'm not happy at all. This is not true. This is a lie. I show a lie. and I can't do something to fix it. There's nothing I could do. So frustrating. This white lie. 

At first, you didn't know anything. Just keep on going with the flow. But after that you feel something wrong, scream: "No. This is not true." you heard something like that. Telling you again and again. Repeat it in your mind. And it makes you can't stop thinking about it. 

Time for you to decide: "This is true or not?" "Really this is true." "No this is not." Arguing with yourself, whether it's true or not. Your mind trying to make a doze of excuse, trying to tell; "It's okay. It's true." But another part of you keep telling that this is not true.

It makes you hard to decide. 
Yes, really hard to decide. So hard.
I'm telling you:
 "It is White Lie after all"
Selengkapnya...

Monday, May 28, 2012

Teori Drama

Hal- hal yang harus diperhatikan sebelum pementasan drama:

1. Baca naskah drama yang akan dipentaskan berkali- kali hingga watak tokoh benar- benar dapat dipahami
2. Setelah mengetahui watak tokoh, pilih pemain yang cocok dan mampu memerankan tokoh
3. Pertimbangkan perbandingan usia dan perawakan tokoh
4. Pertimbangkan pula kemampuan pemain. Sebaiknya pilih pemain yang 'pintar', yang dapat menguasai peran yang dimainkan hanya dalam waktu singkat

Hal- hal yang harus diperhatikan saat pementasan drama:

1. Posisi Tokoh (Blocking)
Posisi tokoh atau biasa disebut blocking bertujuan mengatur gerak panggung pemain agar para pemain tidak saling menutupi sehingga penonton dapat melihat mimik dan ekspresi masing- masing pemain drama. Gerak panggung sebaiknya sebagai berikut:
a. Gerak panggung hanya dilakukan jika ada maksud dan tujuan tertentu
b. Gerak panggung dapat menarik perhatian penonton
c. Gerak panggung boleh dilakukan sambil berbicara atau berurutan. Apabila berbicara terlebih dahulu baru kemudian bergerak, utamakan geraknya. Sedangkan apabila bergerak dulu baru kemudian berbicara utamakan bicaranya.
d. Gerak panggung hanya dilakukan dengan gerak maju. Gerak mundur dan menyamping sebaiknya dilakukan jika hanya ada alasan tertentu.
e. Gerak panggung cepat mengidentifikasikan ada suatu hal yang penting sedangkan gerak panggung lambat menunjukkan kesedihan, keputusasaan, atau kekhidmatan.

2. Tata Busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan , model maupun cara pemakaiannya. Biasanya tugas ini dirangkap oleh penata rias, karena untuk menampilkan rupa dan postur tokoh, pemain perlu dirias dengan pakaian yang cocok. Peran dan fungsi tata busana adalah:
a. Mendukung pengembangan watak pemain
b. Meningkatkan daya saran dan daya suasana
c. Personalisasi pemain, membedakan pemain yang satu dengan pemain lainnya. Penata busana sebaiknya adalah orang yang dapat menafsirkan tokoh dan memantaskan rias dan pakaian.

3. Tata Panggung
Keadaan panggung yang dibutuhkan untuk pementasan drama yang menggambarkan tempat, waktu dan suasana. Panggung adalah arena atau tempat pementasan drama. Agar penonton yang duduk di belakang dapat melihat dengan jelas, panggung sebaiknya diletakkan di depan dan lebih tinggi dari kursi penonton. Penata panggung sebaiknya adalah orang yang mengerti keindahan dan komposisi penataan yang baik.

4. Tata Lampu
Pengaturan cahaya di panggung oleh penata lampu. Menggunakan kotak besar berlensa berisi lampu ratusan watt yang dinamakan spot light. Penata lampu sebaiknya mengerti teknik kelistrikan.

5. Tata Suara
Pengaturan pengeras suara dan musik pengiring agar suasana lebih meyakinkan dan mantap bagi para penonton.  Penata musik harus pintar menafsirkan musik pengiring yang cocok.

Tahap- tahap saat akan mementaskan drama

1. Membaca umum
Membaca dialog secara bergantian dari awal hingga akhir dengan tidak berdasarkan dialog yang akan diucapkan pada saat pementasan melainkan semua dialog secara bergilir. Bertujuan agar para pemain mengetahui semua dialog lawan mainnya, memperdalam intonasi, cepat lambat suara dan memantapkan pengetahuan jalan cerita

2. Membaca terpusat
Membaca dialog dari awal hingga akhir secara bergantian berdasarkan dialog yang akan dibacakan pada pementasan. Bertujuan melancarkan percakapan antar pemain, melatih mimik dan meningkatkan penguasaan jalan cerita secara menyeluruh

3. Berlatih akting dan blocking

Pemain mengetahui bagaimana teknik muncul yang baik, mimik dan gerak, menonjolkan perasaan dan pikiran dalam dialog dan memperhatikan perpindahan gerak.

4. Observasi

Untuk memerankan tokoh dengan penghayatan yang dalam. Amati peristiwa, kebiasaan yang berkaitan dengan tokoh yang akan diperankan.

5. Uji Coba

Hasil latihan diuji coba dengan memperhatikan:
1. Para pemain sudah hapal dialog
2. Akting dan blocking sudah dikuasai
3. Segala properti yang akan digunakan sudah siap pakai

Dalam drama terdapat tokoh protagonis yaitu  tokoh yang pertama- tama menghadapi masalahdan terlibat dalam kesukaran, merupakan tokoh penggerak cerita. Tokoh antagonis penghalang dan pembawa masalah bagi protagonis. Dan tokoh tritagonis, tokoh yang merupakan kepercayaan antagonis atau protagonis.

Mementaskan drama sederhana perlu melatih hal berikut:

1. Gerak- gerik (Gestur)
Pemain drama perlu mengontrol tubuh agar sesuai dengan peran. Hal ini dapat dilatih dengan latihan olah tubuh dan observasi terhadap figur tokoh yang diperankan.

2. Mimik (Ekspresi)
Bertujuan agar penonton mengetahui suasana hati yang diperlihatkan oleh tokoh. Hal ini dapat dilatih dengan senam wajah

3. Intonasi
Bertujuan agar penonton tidak jenuh dan pemranan tokoh lebih hidup. Pengolahan intonasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Menaik- turunkan volume suara
b. Merendah- tinggikan frekuesnsi nada bicara
c. Mengatur tempo pengucapan
d. Mengatur dan mengolah warna serta tekstur suara

Dirangkum dari:
BSE XI: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia
Selengkapnya...

Sunday, May 27, 2012

Fakta dan Opini dalam Editorial


Editorial atau tajuk rencana adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah yang berisi permasalahan aktual berdasarkan sudut pandang redaksi surat kabar atau majalah tersebut. Editorial berisi fakta atau opini. 

Dalam tajuk rencana, fakta adalah hal- hal aktual yang diambil dari gejala atau peristiwa tertentu di masyarakat. Sedangkan opini adalah tanggapan redaksi terhadap gejala atau peristiwa yang dijadikan pokok pembicaraan dalam tajuk rencana.

Dirangkum dari:
BSE XI: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia
Selengkapnya...

Karya Tulis Ilmiah

Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang berisi berbagai informasi. Informasi tersebut diperoleh dari hasil pengamatan dan penelitian. Contoh karya tulis ialah makalah, desertasi, laporan penelitian, skripsi, dan tesis.

Karakteristik Karya Ilmiah yaitu:
1. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan pengamatan dan penelitian
2. Menampilkan sejauh mana kemampuan penulis dalam memahami permasalahan yang dibahas
3. Menampilkan kemampuan meramu berbagai informasi dalam bentuk karya tulis yang utuh

Hal- hal yang harus dilengkapi dalam karya tulis ialah:
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Permasalahan
4. Pembahasan
5. Simpulan dan saran
6. Penutup
7. Daftar Pustaka


Dirangkum dari:
BSE XI: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia

Susunan karya tulis ilmiah sederhana:
1. Halaman Judul
- Cover
- Lembar pengesahan
- Lembar Motto
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab I. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Metodologi Penelitian
- Sistematika Penulisan
5. Bab II. Pembahasan
6. Bab III. Penutup
- Kesimpulan
- Saran
7. Daftar Pustaka
8. Lampiran

Sebelum membuat karya tulis akan lebih mudah apabila dibuat terlebih dulu kerangka karya tulis yang akan dibuat. Selanjutnya kerangka tersebut dapat dikembangkan secara lebih terperinci dengan mencantumkan berbagai data dan informasi yang diperoleh baik lewat internet, wawancara, pengamatan, kuisioner, angket, artikel, buku, surat kabar, majalah,dll.  Contoh kerangka karya tulis sederhana:

Kerangka Karya Tulis
Dampak Penggunaan Twitter terhadap Prestasi Belajar Siswa

Bagian Pendahuluan

1. Definisi twitter
2. Sejarah twitter
Bagian Isi
1. Penggunaan twitter di kalangan pelajar
2. Dampak positif dan negatif penggunaan twitter
3. Twitter dan kaitannya terhadap prestasi belajar
Bagian Penutup
1. Kesimpulan dari seluruh pembahasan
2. Saran
Selengkapnya...

Friday, May 25, 2012

Narrative Text

Example of narrative text:

The Lazybones

Mr. Jones was a famous bakery in town. He owned a small bakery. Mr. Jones’s  son, Tom,  was very very lazy. People called him “lazybones”.  Mr. Jones had only one helper in his shop, named Bob. With just one helper, He was busy all day, but Tom did nothing to help. That’s why Mr. Jones was always complaining about him.

“ That boy!” said Mr. Jones. “ He’s really lazy. He does nothing but laze about all day.”

One day Mr. Jones told Tom to watch some cakes in the oven. Instead of watching the cakes, Tom fell asleep and the cakes  were burnt. Mr. Jones was really angry. “Can’t you do anything properly?!” he scolded.

A few days later Mr. Jones had a bad cold. The doctor said he had to stay in bed for a week.

“ My goodness, I can’t!” said Mr. Jones. “ What will happen to my shop?”

“ Don’t worry about the shop,” said Mrs. Jones. “ Bob, Tom and I will look after it.”

“ Tom?” said Mr. Jones. “ As if he would do anything to help!”

“ Just believe in Tom.” Said Bob surely. “ You will help us deliver the bread, Tom.”

Tom stared at Bob. “ That’s hard work,” he said.

“ Well, somebody has to do it.” Said Mrs. Jones firmly

So, whether Tom liked it or not, Bob woke him up at five every morning. Then everyday Tom went round to deliver the bread. Of course the customers were very surprised to see him. You see, they all knew he was a lazybones. They were praised  him and it made Tom happy.

As the day passed , Tom fell that work wasn’t so bad. And he stop being a lazybones.

Taken from:
BSE: Developing English Competencies
*with some changes*


Selengkapnya...