Aku bertanya keberadaan Tuhanku
Kata mereka Dia berada paling dekat denganku
Oh, apa aku begitu buta untuk sesuatu yang sangat dekat?
Aku sampai pada satu kesimpulan; inilah buta yang sesungguhnya
Mereka bertanya padaku, katanya ada yang butuh pertolongan
Aku hanya menatap heran, kata mereka suara jeritan, rintihan
Api menyebar dari rumah belakang, seseorang berteriak kebakaran
Detik sebelumnya, Aku tidak mendengar suara sekeras itu
Tapi kata mereka, suara itu sudah keras sedari tadi
Aku sampai pada satu kesimpulan: Ah, inilah tuli sesungguhnya
Beribu orang berteriak, beribu orang berseru, beberapa yang pemalu hanya berbisik
Mereka yang berjiwa pujangga melantunkan beribu diksi,
Beberapa yang punya figur berorasi
Sedang aku masih dalam gumaman yang sama; tak jelas
Oh, apakah ini bisu yang sesungguhnya?
Aku ingin menangis
Setelah sebelumnya aku menyadari
betapa buta dan tuli aku sebenarnya
Suara lembut mengalun dalam gendang telingaku
Ia mengajakku untuk mendengar semua itu
Dengarlah..
Teriakan cacian, seruan kebencian, bisikan kedengkian,
lantunan makian, orasi kecemburuan.
Aku mendongakkan kepala, mataku tidak lagi berkaca- kaca
Sadar untuk sesuatu yang tidak perlu jadi kutangisi
Sekarang saatnya bergegas membenah diri
16052011
07:37
© AO
Sunday, February 3, 2013
Dari Si Buta, Tuli dan Bisu
Labels:
Rangkaian Kata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Don't forget to comment^^
Feel free to submit your comment, just type it here ^^