Piru, Mii, Oka. 3 anak perempuan sebaya yang tinggal di gang Liliput. Tahun ini mereka akan berumur 13 tahun. Di hari yang sama 3 Mei 2007. Mereka bukan anak kembar, mereka lahir dari rahim yang berbeda. Mereka tak saling mengenal sampai ketika takdir mempertemukan mereka di Gang Liliput. Piru tinggal di gang liliput sejak 10 tahun lalu, yang kemudian muncullah Oka 2 tahun kemudian, dan selang beberapa hari datanglah Mii sebagai warga di gang kecil itu.
Mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai Trio TiMei. Trio Tiga Mei. Tentu saja mereka bersahabat dan persahabatan mereka sangat kuat. Tapi itu bukan berarti persahabatan mereka tanpa bumbu bumbu pertengkaran sedikitpun. Justru mereka sering sekali bertengkar, kalau sudah begitu Mii yang akan bingung sendiri akan memihak Oka atau Piru.
Piru yang paling berjiwa pemimpin diantara Trio TiMei. Tetapi sebenarnya Piru ini anak yang tomboy, meski potongan rambutnya segi sebahu, maksudnya tidak tampak dari penampilannya, tetapi dari kelakuannya semua itu jelas. Meski begitu Piru menolak dibilang tomboy, Ia menganggap ia hanyalah anak perempuan yang kelewat berani, berkelakuan seenaknya, dan suka permainan anak laki laki, bukan tomboy! Pernah suatu kali karena sebal dibilang tomboy oleh warga gang, Ia mengubah total penampilannya. Yang biasa rambut sebahunya itu dikucir kuda, kali ini ia gerai dihiasi pernak pernik rambut yang ia pinjam dari Mii. Di telinganya tergantung anting besar berwarna pink, sedang gelang selusin memenuhi tangannya, sebagai pelengkap cincin bonus dari chiki ia pakai. Dan berkelilinglah Piru dengan mengenakan gaun dan sepatu hak merah mencolok yang ia ambil diam diam dari kakaknya. Lucunya meski sudah begitu, caranya berjalan mengangkat gaunnya seperti orang yang tengah kebanjiran, padahal niatnya sih ia ingin mengikuti cara berjalan seperti Lady lady di tv. Ia pergi main, menemui Oka dan Mii dengan menggunakan itu semua, tetapi akibatnya ia malah jadi ditertawai orang orang, dan jadi tidak bisa bermain permainan yang mengharuskan berlari larian -permainan yang paling disukainya-. Belum lagi kakaknya memarahinya begitu tau kelakuan adiknya yang diam diam mengambil milik kesayangannya, mana itu sepatu kembali dalam keadaan tak utuh lagi pula –pita yang tertempel di sepatu itu copot dan hilang-. Lalu pulang pulang kakinya tentu saja karena tak terbiasa pake higheels jadi sakit sakit. Sejak itu Piru sadar, Ia tak harus mempedulikan dan menjadi apa yang diinginkan orang, Ia cukup menjadi dirinya sendiri. Itu yang terbaik baginya.
Mii bukan berarti tidak pernah bertengkar dengan Oka atau Piru. Ia pernah kok bertengkar sekali dengan Oka, sekali dengan Piru dan sekali dengan keduanya. Tetapi memang Mii yang paling sabar diantara mereka. Mii sebenarnya hanyalah nama panggilan dari Piru, yang kemudian diikuti oleh Oka dan kemudian sampai orangtuanya juga memanggilnya begitu. Dan jadilah Piru sukses mengubah nama Mimi menjadi Mii. Bagi Piru dan Oka, Mii ini seperti adik mereka. Memang Mii ini manis dan menggemaskan. Mii seperti putri dalam persahabatan mereka, Ia selalu dilindungi Piru dan Oka dari kejahatan anak laki laki badung yang suka menarik rambut ikalnya yang ia kuncir dua. Dan kelakuan Piru dan Oka inilah penyebab bertengkarnya Mii dengan Oka dan Piru. Mii tidak mau dilindungi terus oleh Oka dan Piru, ia ingin menjadi pemberani! Ia ingin membuktikan ia bukan anak cengeng! Anak laki laki tidak berani mengganggu Mii kalau ada Oka dan Piru, apalagi dengan Piru, Ia terlalu galak dan tangguh! Jadi, tentu saja ketika melihat Mii berjalan sendiri ia diganggu oleh anak laki laki itu. Mii yang sudah bertekad akan menjadi pemberani dan tidak mudah menangis melawan mereka. Mii berteriak galak kepada anak laki laki itu, tapi mereka malah menganggap Mii semakin lucu. Hampir menangis Mii berteriak sekali lagi, dan berlarilah anak laki laki itu ketakutan. Begitu pikir Mii, tapi rahasia sebenarnya Piru datang dari belakang Mii sambil melotot lebar seperti ingin menerkam para anak lelaki, itulah yang terjadi. Setelah berlarian anak laki laki itu, Piru kembali bersembunyi, dan sisanya di tengah jalan mereka dihadang oleh Oka, untuk dihukum sampai mampus dan diancam untuk tidak berani mengganggu Mii lagi.
Oka punya kepribadian yang cuek, cool tapi jago bermain biola dengan begitu indahnya. Ia dihadiahi biola ketika berumur 7 tahun oleh pamannya yang telah meninggal ketika ia berumur 10 tahun. Pamannya itu pulalah yang mengajarkan cara memainkannya. Saat berita kematian pamannya, Oka sangat sedih sekali. Setelah menguburkan pamannya, ia mengurung diri di kamar. Hal itu membuat Piru dan Mii cemas. Mereka kenal paman Oka, bagi mereka paman Oka paman yang baik dan mereka tahu Oka sangat menyayangi pamannya. Tetapi esok paginya, betapa senangnya mereka ketika melihat Oka muncul di basecamp mereka dengan wajah berseri seri. Meski bingung ada apa dengan Oka, tapi Piru dan Mii tidak bertanya, mereka tidak mau Oka sedih lagi mengingat pamannya. Kemudian, Oka sendirilah yang bercerita kalau Ia bermimpi bertemu pamannya, pamannya memintanya untuk menjaga diri dan terus berlatih biola. Pamannya berkata kalau Ia bisa menjadi seorang pemain biola yang hebat, seperti apa yang pernah dikatakan pamannya semasa hidupnya pada Oka. Jadi pagi itu, di basecamp Trio TiMei bersenandunglah suara biola Oka untuk pamannya, suara yang mengharukan dan indah dari Oka. Ia tersenyum kepada 2 temannya yang menitikkan air mata haru, kepada mereka Ia berkata akan menjadi seorang pemain biola yang hebat, itu tekadnya!
Banyak kisah diantara mereka, banyak tawa, banyak canda dan ada pula duka dan air mata. Meski tidak banyak persamaan diantara mereka, mereka dapat memaknai persahabatan dengan begitu dalam. Persahabatan mereka begitu kental, bukan hanya terhubung oleh tanggal kelahiran mereka, tetapi hati mereka. Hati yang bersatu membentuk rangkaian kata yang indah: Selamanya Kita Sahabat.
© AO
1 Juli 2010
Friday, July 2, 2010
Forever You're My Bestfriend
Labels:
Cerpen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Don't forget to comment^^
Feel free to submit your comment, just type it here ^^